Demo Site

Minggu, 14 November 2010

Puasa Arafah dan Tarwiah

Saudara Muslimku, sekarang, hari ini dan besok adalah pelaksanaan Puasa Arafah. berikut keterangan dan keutamaannya.

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada saat jamaah haji sedang melaksanakan wukuf ditanah Arafah tanggal 9 Dzulhijah. Wukuf di Arafah bisa dikatakan sebagai inti dari pada pelaksanaan ibadah haji. Karena itu puasa Arafah ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.

Mengenai keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW: “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lewat. (HR. Muslim)



Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.

Hadits mengenai puasa Tarwiyah ini diriwayatkan oleh Imam Dailami dalam kitabnya Musnad Firdaus (2/248). Namun derajat hadits ini maudhu' (tertolak) karena ada periwayat hadits yang oleh para ahli hadits dianggap pendusta yakni Muhammad bin Saaib Al-Kalby. Sementara ada juga rawi dalam hadits tersebut yang dinilai majhul (tidak dikenal), yakni Ali bin Ali Al-Himyari. Namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang maudlu’ dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Puasa Arafah dan tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di tanah suci. Hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Ibnu Abbas r.a meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR Bukhari)

Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia seperti terjadi pada tahun ini (Dzulhijjah 1427 H), dimana Saudi menetapkan Awal Dzulhijjah pada hari Kamis (21 Desember 2006) dan Indonesia menetapkan hari Jum'at (22 Desember 2006) maka untuk umat Islam Indonesia melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan ketetapan pemerintah setempat, yakni tanggal 8-9 Dzulhijjah (29-30 Desember 2006). Ini didasarkan pada perbedaan posisi geografis semata.




Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim).

Hari Raya Idul Adha (Kurban)

Ass Wr.Wb....Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah & Tuntunan Qurban

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada
Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,dari Ibnu 'Abbas *radhiyallahu
'anhu* bahwa Nabi *shallallahu 'alaihi wasallam* bersabda, *"Tidak ada hari
di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada
hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah."* Mereka bertanya,
"Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?". Beliau menjawab, *"Tidak
juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa
dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun."*

Imam Ahmad *rahimahullah* meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada hari yang
paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya
daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu
tahlil, takbir dan tahmid."

Macam-macam Amalan yang Disyari'atkan
*1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah.* Amal ini adalah yang paling utama,
berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara
lain; sabda Nabi *shallallahu 'alaihi wasallam,* "Dari umrah ke umrah adalah
tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur
balasannya tiada lain adalah Surga."

*2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebagiannya terutama pada
hari Arafah.* Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang
paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadits
qudsi, artinya: Allah subhanahu wata'ala berfirman, *"Puasa itu adalah
untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan
syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku."*




Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri *radhiyallahu 'anhuma*,
Rasulullah *shallallahu
'alaihi wasallam* bersabda, *"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di
jalan Allah, melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu
dari api neraka selama tujuh puluh tahun."* [Hadits Muttafaq 'Alaih].

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah *radhiyallahu 'anhu* bahwa
Nabi *shallallahu 'alaihi wasallam* bersabda, *"Berpuasa pada hari Arafah
melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya."*

*3. Takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut.* Sebagaimana firman
Allah *subhanahu
wata'ala*, *"... dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang
telah ditentukan..."* [Surah Al-Hajj : 28].

Para ahli tafsirmenafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzul-hijjah.
Karena itu, para ulama meng-anjurkan untuk memperbanyak dzikir pada
hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar *radhiyallahu 'anhuma,
* *Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid."* [HR.
Ahmad].

Imam Al-Bukhari *rahimahullah* menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu
Hurairah *radhiyallahu
'anhuma* keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan
takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq *radhiyallahu
'anhu*, meriwayatkan dari *fuqaha'* tabi'in bahwa pada hari-hari ini
mengucapkan:
*"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq
selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi
Allah."*

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar,
rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya sebagaimana firman Allah *subhanahu
wata'ala* *"Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu..."* [Al-Baqarah: 185].

Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul
pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tidak
pernah dilakukan oleh para salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing
orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a,
kecuali karena tidak mengerti sehingga harus belajar dengan mengikuti orang
lain.
Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti: takbir, tasbih
dan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.

*4. Taubat serta meninggalkan segala maksiat dan dosa, sehingga akan
mendapatkan ampunan dan rahmat.*
Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan
ketaatan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.
Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah *radhiyallau 'anhu*, bahwasanya
Nabi *shallallahu 'alaihi wasallam* bersabda,*"Sesungguhnya Allah itu
cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang
diharamkan Allah terhadapnya."* [Hadits Muttafaq 'Alaih].

*5. Banyak beramal shalih, berupa ibadah sunnah* seperti: shalat, sedekah,
jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf-nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab
amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Bahkan amal
ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih
utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun
merupakan amal ibadah yang utama, bahkan sekalipun jihad yang merupakan amal
ibadah yang amat utama, kecuali jihadnya orang yang tidak kembali dengan
harta dan jiwanya.

*6. Disyariatkan pada hari-hari itu takbir muthlaq*, yaitu pada setiap saat,
siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir
muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang
dilaksanakan dengan berjama'ah; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak
Zhuhur hari raya Qurban terus berlang-sung hingga shalat Ashar pada akhir
hari Tasyriq.

*7. Berkurban pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq.* Hal ini adalah
sunnah Nabi Ibrahim *'alaihi salam *yakni ketika Allah menebus putranya
dengan sembelihan yang agung.

*9. Melaksanakan shalat Idul Adha dan mendengarkan khutbahnya.* Setiap
muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini
adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan
sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan
bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti: nyanyian, judi, mabuk
dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapus-nya amal kebajikan yang
dilakukannya selama sepuluh hari.

*10. Mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur
kepada Allah*, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan;
memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar
mendapat ridha-Nya.
Semoga Allah melimpahkan taufiq-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang
lurus. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad,
keluarga dan para sahabatnya. (*Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin*)

*QURBAN*

Qurban adalah penyembelihan hewan ternak yang dilaksanakan atas perintah
Allah pada hari-hari raya Idul Adha.

-

*Definisi*

Dalam bahasa Arab, *Udhhiyyah. Idhhiyyah, Dhahiyyah, Dhihiyyah, Adhhat,
Idhhat dan Dhahiyyah,* berarti hewan yang disembelih dengan tujuan *taqarrub
* (mendekatkan diri) kepada Allah pada hari Idul Adha sampai akhir hari-hari
tasyriq, kata-kata tersebut diambil dari kata *dhahwah.* Disebut demikian
karena awal waktu pelaksanaan yaitu *dhuha* (*Lisanul Arab* 19:211, *Mu'jam
Al-Wasith* 1:537)
.

-

*Hukum berqurban*

Allah *subhanahu wata'la* mensyariatkan berqurban dalam firman-Nya, *"Maka
dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah."* (QS.108: 2), *"Dan kami
jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi'ar Allah."* (QS 22: 36).

Hukum qurban adalah *sunnah muakkadah* bagi yang mampu, sebagaimana
diriwayatkan bahwa Nabi *shallallahu 'alaihi wasallam* berkurban dengan
menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau
sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta
meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu. [Hadits Muttafaq 'Alaih]
Adapun orang yang menghukumi *wajib* dengan dasar hadits, *"Siapa yang
memiliki kemampuan namun tidak berkurban, maka jangan sekali-kali mendekati
masjidku."* (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Hadits ini derajatnya *dha'if* (lemah) dan tidak bisa dijadikan hujjah,
karena ada perawinya yang dha'if yaitu Abdullah bin Iyasy sebagaimana
diterangkan oleh Abu Daud, An-Nasa'i dan Ibnu Hazm (Ibnu Majah 2: 1044,
Al-Muhalla 8:7).

Imam Asy-Syafi'i *rahimahullah* berkata, "Andaikata berkurban itu wajib,
maka tidaklah cukup bagi satu rumah kecuali setiap orang mengurbankan seekor
kambing atau setiap tujuh orang mengorbankan seekor sapi, akan tetapi karena
hukumnya tidak wajib maka cukuplah bagi seorang yang mau berkurban untuk
menyebutkan nama keluarga pada kurbannya. Dan jika tidak menyebutkannya
tidak berarti meninggalkan kewajiban." (Al-Umm 2: 189).

Para sahabat kami berkata, "Andaikan kurban itu wajib maka (kewajiban itu)
tidak gugur meskipun waktunya telah lewat, kecuali dengan diganti (ditebus)
seperti shalat berjamaah dan kewajiban lainnya. Para ulama madzhab Hanafi
juga sepakat dengan kami (madzhab Syafi'i) bahwa kurban hukumnya tidak
wajib." (Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab: 8: 301)

-

*Hewan yang dikurbankan*

Hewan yang akan dikurbankan hendaklah diperhatikan umurnya, yaitu: Unta 5
tahun, sapi 2 tahun, kambing 1 tahun atau hampir 1 tahun. Ulama madzhab
Maliki dan Hanafi membolehkan kambing yang telah berumur 6 bulan asal gemuk
dan sehat (*Al-Mughni*: 9:439, *Ahkamu Adz-Dzabaih* oleh Dr. Muhammad Abdul
Qadir Abu Faris: 132).

Hewan yang dikurbankan adalah unta, sapi dan kambing karena firman
Allah *subhanahu
wata'ala*, *"Supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak yang
telah dirizkikan Allah kepada mereka."* (Al-Hajj: 34)

Hewan itu harus sehat tidak memiliki cacat, sebab Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, *"Empat cacat yang tidak mencukupi dalam
berqurban: Buta yang jelas, sakit yang nyata, pincang yang sampai kelihatan
tulang rusuknya dan lumpuh/kurus yang tidak kunjung sembuh."*(HR.At-Tirmidzi)

-

*Waktu Penyembelihan*

Setelah shalat Idul Adha usai, maka penyembelihan baru diizinkan dan
berakhir saat tenggelam matahari hari tasyriq (13 Dzulhijjah){Ibnu Katsir,
3/301}, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, *"Siapa
yang menyembelih sebelum shalat (Ied) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk
dirinya sendiri."* (Disepakati oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim).

 *Anjuran (Sunnah) dalam berkurban:*
*1. Menajamkan pisau*

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, *"Sesungguhnya Allah
Ta'ala mewajibkan berbuat baik pada segala sesuatu, maka jika kalian
membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, jika kalian menyembelih
sembelihlah dengan cara yang baik, haruslah seseorang mengasah mata
pedangnya dan membuat nyaman hewan sembelihannya."* (HR. Al-Jamaah kecuali
Al-Bukhari).
*2. Menyembunyikan pisau dari pandangan binatang,*

Ibnu Umar *radhiyallahu 'anhu* berkata: Rasulullah *shallallahu 'alaihi
wasallam* menyuruh agar mempertajam pisau dan menyembunyikan dari pandangan
hewan (yang akan disembelih).

*3. Tidak membaringkan hewan sebelum siap alat dan sebagainya.*

Ibnu Abbas *radhiyallahu 'anhuma* menceritakan bahwa seseorang membaringkan
kambing sedang dia masih mengasah pedangnya, maka Nabi *shallallahu 'alaihi
wasallam* bersabda, artinya: *"Apakah anda akan membunuhnya berkali-kali?
Mengapa tidak anda asah pedang anda sebelum anda membaringkannya."* (HR.
Al-Hakim).

*4. Menjauhkan atau menutupi *

*penyembelihan dari hewan-hewan yang lain,*
sebab hal ini termasuk menyakiti dan menjauhkan rahmat. Umar bin
Khaththab *radhiyallahu
'anhu*
pernah memukul orang yang melakukannya. (Mughni Al-Muhtaj: 4/272)

*5. Memberi minum atau memperlakukannya sebaik-baiknya,*

Umar bin Khaththab *radhiyallahu 'anhu* melihat orang menyeret hewan kurban
pada kakinya ia berkata: "Celaka kalian! tuntunlah ia menuju kematian dengan
cara yang baik." (Al-Halal wal Haram: 58)

 *Penyembelihan Kurban*

Disunnahkan bagi yang bisa menyembelih agar menyembelih sendiri. Adapun do'a
yang dibaca saat menyembelih adalah:
Sebagaimana Rasulullah *shallallahu 'alaihi wasallam* ketika menyembelih
kurban seekor kambing, beliau membaca:
*"Bismillah wallahu Akbar, Ya Allah ini dariku dan dari orang yang tidak
bisa berkurban dari umatku." *(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Sedang orang yang tidak bisa menyembelih sendiri hendaklah menyaksikan dan
menghadirinya.

 *Pembagian Kurban*

Allah berfirman, *"Maka makanlah sebagiannya (dan sebagian lagi) berikanlah
untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir." *(Al-Hajj: 28)

"*Maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa
yang ada padanya (yang ti**dak meminta-minta) dan orang yang meminta."
*(Al-Hajj:
36).

Sebagian kaum salaf lebih menyukai membagi kurban menjadi tiga bagian:
Sepertiga untuk diri sendiri, sepertiga untuk hadiah orang-orang mampu dan
sepertiga lagi shadaqah untuk fuqara. (Tafsir Ibnu Katsir, 3/300).

 *Anjuran bagi orang yang berkurban*

Bila seseorang ingin berkurban dan memasuki bulan Dzulhijjah maka baginya
agar tidak memotong/mengambil rambut, kuku atau kulitnya sampai dia
menyembelih hewannya. Dalam hadits Ummu Salamah *radhiyallahu 'anha*,
Rasulullah *shallallahu 'alaihi wasallam* bersabda, *"Jika kamu melihat
hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban,
maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya.*" Dalam
riwayat lain: *"Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya
sehingga ia berkurban."*
Hal ini, mungkin untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang
menuntun hewan kurbannya.
Firman Allah, *"...dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum
kurban sampai di tempat penyembelihannya ..."*[Al-Baqarah: 196].

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban
saja, tidak termasuk isteri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing
dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta
menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.
Jika seseorang niat berkurban pada pertengahan hari-hari sepuluh itu maka
dia menahan hal itu sejak saat niatnya, dan dia tidak berdosa terhadap
hal-hal yang terjadi pada saat-saat sebelum niat.
Bagi anggota keluarga orang yang akan berkurban tersebut dibolehkan memotong
rambut dari tubuh, kuku atau kulit mereka (sebab larangan ini hanya
ditujukan bagi yang berkurban), sehingga bila ada kepentingan kesehatan maka
boleh memotong.

*Hikmah Kurban *

-

Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim *'alaihissalam* yang taat dan tegar
melaksanakan kurban atas perintah Allah meskipun harus kehilangan putra
satu-satunya yang didambakan (QS. Ash-Shaff: 102-107)
-

Menegakkan syiar Dinul Islam dengan merayakan Idul Adha secara
bersamaan dan tolong menolong dalam kebaikan (QS. 22: 36)

Rasulullah *shallallahu 'alaihi wasallam* bersabda, *"Hari-hari tasyriq
adalah hari-hari makan, minum dan dzikir kepada Allah Azza wa Jalla." *(HR.
Muslim dalam Mukhtashar No. 623)

-

Bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya, maka mengalirkan darah
hewan kurban ini termasuk syukur dan ketaatan dengan satu bentuk taqarrub
yang khusus. Allah berfirman, *"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami
syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah
terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka
Ilahmu ialah Ilah Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu
kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh
(kepada Allah)."* (QS. 22: 34)

Di hari-hari itu juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih,
kebaikan dan kemasyarakatan, seperti bersilaturahmi, berkunjung sanak
kerabat, menjaga diri dari rasa iri, dengki, kesal maupun amarah, hendaklah
menjaga kebersihan hati, menyantuni fakir miskin, anak yatim, orang-orang
yang terlilit kekurangan dan kesulitan.

Namun bagi orang yang akan berkurban tidak harus meniru orang yang sedang
ihram sampai tidak memakai minyak wangi, bersetubuh, bercumbu (suami istri),
melangsungkan akad nikah, berburu binatang dll. Sebab yang demikian itu
tidak ada tuntunan dari Rasulullah *shallallahu 'alaihi wasallam*. Namun
hendaklah kita menegakkan syiar agama Allah ini dengan amal shalih, amar
ma'ruf dan nahi munkar dengan cara yang penuh hikmah, hendaklah setiap kita
menggunakan kemampuan, keahlian, kedudukan dan segala nikmat Allah dengan
sesungguhnya sebagai realisasi bersyukur dalam menegakkan ajaran dan syiar
Dienullah Islam.
Semoga Allah *subhanahu wata'ala* senantiasa membimbing kita kepada cinta
dan keridhaan-Nya. Amin.

(*Ahkamudz Dzaba'ih*, *Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris*, Min Ahkamil
Udhiyyah,* Syaikh Al-Utsaimin*).

Wass.wr.wb..

Minggu, 07 November 2010

Kata Mutiara Islam Part 2

Mutiara Hadits Imam Ja‘far as

• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”


• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”

• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”

• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”

• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”


Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.

1. Jiwa yang agung

“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.

2.Akibat baik dan buruk

“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.

3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik

“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.

4. Ambillah nasihat yang baik

“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.

5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu

“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.

6. Kesempurnaan yang paling sempurna

“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.

7. Tiga kriteria agung

“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.

8. Kontinyu dalam berdoa

“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.

9. Keutamaan orang alim atas ‘abid

“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.

10. Dua karakter orang alim

“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.

11. Tiga pahala

“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.

12. Tinggalkanlah kemalasan

“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.

13. Penyesalan di hari kiamat

“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.

14. Buah silaturahmi

“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.

15. Berucap ramah dengan orang lain

“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.

16. Hadiah Ilahi

“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.

17. Jujur dan melaksanakan amanat

“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.

18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan

“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.

19. Pencela dibenci Allah

“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.

20. Tanda-tanda rendah hati

“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.

21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik

“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.

22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah

“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.

24. Akal adalah makhluk Allah terbaik

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.

25. Hisab atas dasar akal

“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”

26. Pahala guru dan murid

“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.

27. Dosa mufti yang tidak berilmu

“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.

28. Ulama neraka

“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.

29. Tanda-tanda seorang faqih

“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.

30. Bergurau tanpa mencela

“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.

31. Azab untuk tiga kriteria

“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.

32. Yang disukai Allah

“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.

33. Kontinyu dalam doa

“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.

34. Berdoa di waktu sahar

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”

35. Berdoa untuk orang lain

“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.

36. Mata-mata yang tidak akan menangis

“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.

37. Orang yang tamak bak ulat sutra

“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.

38. Jangan berwajah dua

“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.

Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:

“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)


Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.

1.Hujjah lahiriah dan batiniah

“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.

2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia

“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.

3.Merendahkan diri di hadapan Allah

“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.

4.Menjenguk mukmin karena Allah

“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.

5.Harga diri, akal dan nilai seseorang

“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.

6.Menjaga harga diri orang lain

“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.

7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah

“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.

8.Orang berakal tidak akan berbohong

“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.

9.Hikmah diam

“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.

10.Pencela yang tak tahu malu

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.

11.Orang sombong tidak akan masuk surga

“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.

12.Program kerja siang dan malam

“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.

13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal

“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.

14.Akibat cinta dunia

“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.

15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah

“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.

16.Hasil amanah dan kejujuran

“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.

17.Berkata benar dan membasmi kebatilan

“Takutlah kepada Allah dan berkatalah benar meskipun engkau harus binasa, karena di dalam berkata benar itu adalah keselamatanmu. Takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah kebatilan meskipun engkau akan selamat, karena di dalam kebatilan itu adalah kecelakaanmu”.

18.Bala` sesuai dengan kadar iman seseorang

“Seorang mukmin bak dua sayap timbangan, ketika imannya bertambah, maka bala`nya pun akan bertambah”.

19. Shalat sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah

“Shalat sunnah adalah sarana bagi mukmin untuk mendekatkan diri kepada Allah”.

20.Keutamaan ishlah (memperbaiki keadaan) dan memaafkan

“Pada hari kiamat sebuah suara akan berteriak lantang: “Perhatian! Barang siapa yang merasa memiliki pahala di sisi Allah, hendaklah ia berdiri!” Tidak ada orang yang berani berdiri kecuali para pemaaf dan orang yang memilih semangat untuk ishlah. Pahalanya ada di sisi Allah”.

21.Sedekah terbaik

“Menolong orang yang lemah adalah sedekah terbaik”.

22.Dosa baru, bala` baru

“Ketika seseorang melakukan dosa baru yang belum pernah dilakukannya, maka Allah akan mendatangkan bala` yang tak pernah disangka-sangka baginya”.

23.Kunci pintu hati

“Perdalamilah agama Allah, karena memperdalami agama adalah kunci hati dan faktor utama untuk mencapai kedudukan yang tinggi di dalam agama dan di dunia. Dan keutamaan seorang “faqih” atas seorang abid bak keutamaan matahari atas bintang-bintang, dan barang siapa enggan mendalami agamanya, maka Allah tidak akan pernah merelai amalannya”.

24.Dunia adalah sarana terbaik

“Jadikanlah untuk dirimu bagian dari dunia selama hal itu halal, tidak merusak harga diri dan tidak melampaui batas, serta gunakanlah dunia tersebut untuk memperkokoh agama, karena diriwayatkan bahwa bukan golongan kami orang yang mengorbankan dunia demi agamanya atau mengorbankan agama demi dunianya”.

25.Ibadah terbaik

“Ibadah terbaik setelah mengetahui Allah adalah menunggu “faraj” (kemunculan Imam Mahdi a.s.)”.

26.Mencintai orang lain

“Mencintai orang lain adalah setengah iman”.

27.Menghindari kemarahan

“Barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menghindarkannya dari siksa api neraka”.

28.Manusia terkuat

“Barang siapa ingin menjadi manusia terkuat, hendaknya bertawakal kepada Allah”.

29.Selalu meningkat, bukan malah mundur

“Barang siapa yang dua harinya sama, maka ia telah rugi, barang siapa yang satu harinya lebih jelek, maka ia terlaknat, barang yang (kebaikannya) tidak bertambah sama sekali, maka ia berada dalam kekurangan, dan barang siapa yang berada dalam kekurangan, maka kematian lebih baik baginya”.

30.Berbuat kebajikan kepada orang lain

“Hak saudaramu yang paling vital adalah jangan kau menutupi sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya”.

31.Menghindari bergurau

“Hindarilah bergurau, karena bergurau dapat melenyapkan cahaya imanmu”.

32.Nasihat alam semesta

“Jika engkau merenungkan ciptaan (yang ada di dunia ini), niscaya engkau akan melihat nasihat di dalamnya bagimu”.

33.Yang memahami nilai kebajikan

“Barang siapa yang tidak pernah merasakan kesulitan, maka ia tidak akan pernah memahami nilai kebajikan orang lain”.

Mutiara Hadits Imam Ridha a.s

1. Tiga karakter orang mukmin

“Seseorang tidak akan menjadi mukmin yang sejati kecuali ia memiliki tiga karakter berikut ini: mengikuti sunnah Tuhannya, sunnah Nabi-Nya dan sunnah imamnya. Sunnah (kebiasaan yang dilakukan oleh) Tuhannya adalah menyimpan rahasia, sunnah Nabi-Nya adalah berbuat toleransi terhadap orang lain dan sunnah imamnya adalah sabar menanggung kesengsaraan”.

2. Pahala berbuat kebajikan secara diam-diam dan ancaman bagi
orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan

“Orang yang berbuat kebaikan secara diam-diam pahalanya sama dengan tujuh puluh kebaikan, orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan, ia akan hina dan orang yang menutupi kejelekan akan diampuni”.

3. Kebersihan

“Menjaga kebersihan adalah termasuk akhlak para nabi a.s.”

4. Orang yang dapat dipercaya

“Orang yang (pada hakikatnya) dapat dipercaya tidak akan berkhianat kepadamu, dan hanya engkaulah yang menganggap pengkhianat sebagai orang yang dapat dipercaya”.

5. Kedudukan saud

Kata Mutiara Islam Part 1

Kata mutiara Islam 1
Ketika kita meminta Allah menukar ibadah kita dengan sejimpit rizki
Maka hanya sebesar itulah yang kita peroleh
Jangan pernah berhitung dengan Allah atas apa yang akan diberikan Allah atas ibadah kita
Maka Allah akan memberikan Alam semesta kepadamu

Puisi Islam
Disini pencarianku berakhir
Dititik dimana aku menemukan kebenaran tak terbantahkan
Masih banyak memang pertanyaan yang belum terpecahkan
Tetapi entah kekuatan apa yang membuat aku tetap bertahan

Disini pencarianku berakhir
Dititik ketika kegelisahanku menemukan penawarnya
Masih banyak memang yang bisa aku lakukan
Namun setidaknya jalan lurus telah aku tempuh meski hanya dalam diam

Kata2 motivasi Islam
Jika engkau miskin bersyukurlah karena engkau akan sedikit mempertanggungjawabkan hartamu
Jika engkau kaya bersykurlah karena engkau mempunya banyak kesempatan beramal
Apapun yang terkadang kita anggap kekurangan sesungguhnya itu rahmat jika kiya mensyukurinya
Apapun yang kita anggap nikmat bisa jadi azab jika kita tidak mensyukurinya

Kata mutiara islam 2

Jangan pernah mengeluh atas apa2 yang diberikan Allah kepadamu
kabarkan kepada Nya bahwa engkau ikhlas dan bersyukur atas segala keputusan Nya

Kata2 mutiara Islam motivasi
Tidak pernah ada kata gagal bagi setiap muslim yang tawwakal
yang ada adalah keberhasilan yang diberikan Allah berbeda dengan yang kita inginkan
tidak semua yang menurut kita baik, baik juga menurut Allah

berdua lebih baik :)

berdua lebih baik :)
Aku sudah memilihmu, dan aku pasti setia untukmu

AKU LOoo

AKU LOoo
Haahahaa...........

Teman2 Terbaikku

Teman2 Terbaikku
saat-saat indah dolan bareng